Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Dewasa
ini wacana kesetaraan gender semakin menguat. Doktrin tentang larangan seorang
wanita menjadi pemimpin, menjadi fakta menarik di lapangan. Munculnya beberapa
pemimpin wanita baru-baru ini, menunjukan kesadaran masyarakat tentang arti
kesetaraan gender. Bahkan dimungkinkan masyarakat mulai lelah (kecewa) dengan gaya
kepemimpinan kaum laki-laki. Wacana ini mulai berkembang dari tingkatan
regional, nasional, bahkan internasional yang membicarakan suksesi kepemimpinan
kaum wanita. Meskipun wacana ini sempat booming, ketika Megawati
Seokarno Putri menggantikan Abdurrahman Wahid (Gusdur) sebagai presiden.
Kejadian ini tidak terlepas dari berbagai perdebatan di kalangan ulama.
Setidaknya terdapat tiga pandangan yang berkembang yaitu, pihak yang menolak
secara total kepemimpinan wanita, sebagian lain menerima dengan syarat, dan di
pihak lain menerima secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar