Translate

Jumat, 20 Februari 2015

SENYUM BAHAGIA YANG TEREJAWANTAHKAN DALAM SEBUAH KARYA

Saat di mana aku bisa menyelesaikan satu karya ilmiah berupa laporan penelitian dengan judul "KONSEP PENAFSIRAN JIHAD MENURUT MAJLIS TAFSIR AL-QUR’AN (MTA) MENGENAI FENOMENA ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYRIA (ISIS)” 
langkah selanjutnya ialah mampu meringkasnya hingga bisa menjadi sebuah tulisan yang dimuat oleh sebuah jurnal.
itu menjadi impianku.
YAKUSA

HIDUPKU DIUJUNG TINTA BERALASKAN KERTAS

HIDUPKU DIUJUNG TINTA BERALASKAN KERTAS


A
wan hitam yang menggantung sejak dini hari akhirnya tumpah menjadi hujan lebat. Sebuah tanggung jawab hidup yang aku tanggung membuat diriku sedikit terbebani oleh kesumpekan dunia.
Layaknya seorang manusia pada umumnya tentulah mempunyai kehidupannya masing-masing, dari yang mulai pahit sampai kepada hal yang manis dan bahagia. Begitupun dengan diriku sendiri yang bisa dibilang dalam jajaran orang sulit. Menjalani hidup ini memang sarat dengan segala macam asam garamnya hidup. Yang dimana terkadang manusia berada pada titik putus asa yang mendera. Akan tetapi diluar dari hal itu bahwasanya setiap manusia memiliki sebuah tanggung jawab hidup yang harus diemban. Entah itu dari diri sendiri, keluarga atau bahkan orang lain. Aku sadar tanggung jawab bukan berati beban yang harus aku pikul, tetapi akan aku jadikan itu sebagai modal semangat dalam mengarungi bahtera kehidupan ini. Mempunyai sebuah tanggung jawab hidup memang tidak sedikit membuat diriku merasa terbebani.
Sebut  saja tuntutan orang tua yang menginginkan anaknya untuk sukses. Walaupun hal itu sebagai bentuk progress, akan tetapi hal ini justru bisa berpengaruh terhadap mental seseorang. Dia akan cenderung selalu memikirkan tanggung jawab tersebut ketimbang memikirkan bagaimana jalan untuk mewujudkan tanggung jawab tersebut. Terkadang justru orang yang mempunyai tanggung jawab dalam hidupnya bukan atas kehendak sendiri yang notabene selalu didikte oleh orang tua atau orang lain, mereka akan memikirkan ketika mereka tidak dapat memenuhi keinginan orang lain dan cenderung memikirkan kegagalan. Tentu hal ini menjadi tidak baik jika seseorang harus dihantui oleh beban hidup yang ia tanggung. Memang hal ini tidak begitu ironis, bahkan jika dilihat dari segi psikologis kita masih bisa menemui sisi positif dari memikul beban tanggung jawab tersebut. Yakni bagi orang-orang yang selalu berfikir kedepan tentu akan selalu termotivasi dan merasa sangat antusias dalam mewujudkan tanggung jawab yang ia emban. Dan mungkin sesekali akan menengok kebawah dan berfikir jika ia gagal. Namun orang seperti ini lebih cenderung kedalam hal optimis dan selalu ingin menunjukan kepada semua orang bahwa dia bisa.
Jika dilihat dari banyak segi tentu secoret tinta disini tidak akan cukup untuk mengurainya. Kedua tipe manusia diatas bahwasanya hanya dilihat dari segi globalnya saja dalam menanggapi sebuah tanggung jawab dalam hidupnya. Walaupun begitu, aku harus tetap mengingat bahwa setiap manusia memiliki karakter dan keunikan masing-masing. Maka dari itu, aku harus mengenali diriku sendiri sebelum melangkah lebih jauh kedalam lautan kehidupan, sebelum aku benar-benar masuk kearah yang lebih dalam lagi tentu aku harus tahu diri  aku ini siapa dan harus apa serta harus dimana aku dapat meletakkan diriku pada lingkungan sekitar. Alhasil walaupun aku selalu diterpa oleh badai kehidupan, aku tidak akan mudah tumbang karena aku telah memiliki bekal yang cukup untuk mewujudkan sebuah tanggung jawab hidup. Seperti kata pepatah “sebelum engkau mengenali orang lain dan lingkunganmu, maka kenalilah dirimu terlebih dahulu”. Karena bukan orang lain dan lingkungan yang akan menyesuaikan diri denganku, akan tetapi dirikulah yang harus menyesuaikan diri.”
·         Arti Sebuah Kehidupan
Kehidupan ialah suatu proses dimana kita selalu dituntut untuk menjadi pribadi yang sempurna. Walaupun kata pepatah “manusia tidak ada yang sempurna” akan tetapi apa salahnya jika aku sebagai manusia yang mempunyai akal dan fikiran serta hati selalu berusaha untuk menjadi sempurna. Karena dari sana lah yang membedakan manusia dari makhluk yang lain seperti hewan dan makhluk lainnya. Dalam mengarungi berbagai kehidupan tentu tak ubah seperti halnya kita berlayar di lautan lepas, dimana aku tidak pernah tahu kapan akan ada badai dan kemana angin akan berhembus. Seperti itulah kehidupan. Aku tidak mampu untuk mengetahui bahkan memprediksi. Sekalipun nanti telah diciptakan alat untuk mengetahui kehidupan masa depan seseorang, pastilah sangat diragukan keakuratannya. Karena aku tahu semua bahwa segala apa yang masih ada didepan itu mutlak milik Tuhan Yang Maha Kuasa. Manusia sampai kapanpun tidak akan pernah mampu untuk mengetahui kehidupan masa depan seperti yang telah banyak ditayangkan di televisi.
Maka dari itu semua, aku sebagai manusia yang ingin mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan hidup tentu harus berjuang dengan keras dan tanpa putus asa. Karena kehidupan seringkali bersahabat dengan kita dan sering juga menjadi rival untuk kita. Tentu sebuah kehidupan sangatlah tidak mudah bak membalikkan telapak tangan. Karena kehidupan ini hanyalah seperti sebuah roda yang akan terus berputar yang dimana setiap manusia pasti akan mengalami yang namanya diatas dan juga dibawah, karena ini sudah menjadi hukum alam. Maka dari itu aku selalu bersikeras untuk dapat menjadi pribadi yang lebih baik, guna menjadi seorang idola seperti apa yang aku impikan.
Bermimpi dengan berjuta cita-cita memang itu yang banyak dimiliki oleh berbagai kalangan manusia, dari yang mulai rakyat jelanta sampai seseorang raja di raja. Cita-cita digunakan oleh manusia sebagai modal untuk penyemangat diri dalam membangun kehidupan. Terkadang manusia melakukan berbagai cara demi untuk mewujudkan segala apa yang telah menjadi keinginannya tersebut atau sebuah cita-cita dalam hidup. Akan tetapi aku harus sadar bahwasanya kesuksesan adalah sebuah proses bukan sebuah hasil akhir. Jadi aku yang selalu berambisi untuk menjadi sukses tentu harus melewati berbagai fase ataupun proses-proses dalam sebuah kesuksesan. Karena kesuksesan tidak akan muncul secara tiba-tiba atau jatuh dari langit ke pangkuan ku.

Dalam sebuah ungkapan kesuksesan banyak sekali orang yang mengatakan bahwa dirinya ingin sukses. Akan tetapi banyak dari mereka tidak mengetahui apa itu sukses dan sukses yang seperti apa. Tentu hal ini menjadi sebuah hal yang sangat ironis. Mengapa tidak. Orang banyak berbondong-bondong, berbicara gamblang dengan suara lantang menyuarakan bahwa dirinya bercita-cita untuk menjadi seorang yang sukses. Namun ketika ditanya sukses itu apa dan seperti apa, mereka cenderung mengatakan tidak tahu dan menyatakan sukses ya sukses. Sukses itu bisa bersenang-senang dan banyak uang. Namun jika sukses didefinisikan seperti itu tentu kesuksesan itu adalah hanya dalam sekup yang sangat kecil. Karena pada dasarnya kesuksesan itu tidak terbatas. Seperti apa yang aku inginkan. Kesuksesan itu adalah sebuah jalan dimana orang tidak akan bisa mengatakan bahwa dirinya telah sukses akan tetapi pada dasarnya orang itu telah memiliki segalanya. Dalam konteks ini jika dibahas dalam sebuah kata-kata indah tentu makna kesuksesan itu memiliki berbagai kriteria atau ciri-ciri. Sebut saja kekayaan, kehormatan, kedudukan, dan kebahagiaan. Ini hanya merupakan sebuah ciri kesuksesan yang dilihat dari segi keduniawian saja. Dan jika ditanya tentang kesuksesan dalam segi rohani ataupun alam akhirat jelas hal ini menjadi tataran masing-masing orang itu sendiri. Atau bisa dikatakan ini adalah sebuah kesuksesan yang relatif. Maka dari itu aku selalu mengatur berbagai strategi dan managemen waktu untuk mencapai kesuksesan yang hakiki. Sehingga semua yang aku cita-citakan dari mulai lahir hingga sekarang dapat terwujudkan.     Dan aku, si manusia tak punya mimpi yang akhirnya ingin memiliki mimpi. Mimpi yang kini punya nama: 
MK Ridwan Sang Idola.